Indonesia Menyapa
Place ads, text message, or anything here.
PURWOREJO-1
YOUR MENU 2 (containing submenu)
YOUR SUBMENU 2.1 (containing sub-submenu)
YOUR SUB-SUBMENU 2.1.1
YOUR SUB-SUBMENU 2.1.2
YOUR SUBMENU 2.2
YOUR SUBMENU 2.3
YOUR MENU 3
Sabtu, 07 Mei 2011
CLOROT MAKANAN KHAS PURWOREJO
Ini adalah makanan tradisional khas kecamatan Grabag, kabupaten Purworejo. Terbuat dari adonan tepung beras dan gula merah yang dikukus. rasanya manis, kenyal. Yang unik dari Clorot adalah cara membungkusnya, menggunakan daun kelapa muda, dibuat melingkar, berulin, memanjang, tengahnya diisi adonan, lalu dikukus.
Berikut ini resep pembuatannya
BAHAN:
1 lt santan kelapa
250 gr gula merah
250 gr tepung beras, ayak
3 lbr daun pandan
2 sdt garam
Pembungkus Clorot : daun kelapa muda/janur, buang tulangnya (secukupnya)
cara membuat
Pembungkus Clorot: Janur buang tulang tengah janur. Ambil selembar, dari ujungnya putar janur hingga membentuk kerucut. Bagian bawah harus rapat agar tidak bocor. Semat janur di bagian atasnya agar janur tak lepas. Sisihkan.
Didihkan santan, gula merah, pandan dan garam. Aduk-aduk agar santan tidak pecah. Saring bila perlu untuk memisahkan kotoran gula merahnya.
Tuangkan cairan santan ke tepung beras, aduk-aduk hingga rata dan licin.
Tata kerucut janur di atas kukusan menghadap ke atas. Tuangi adonan kurang lebih 3/4 bagian.
Kukus selama 30 menit hingga adonan matang.
Angkat dan sajikan
Untuk memakannya juga butuh cara yang unik, yaitu ditusuk dengan jari dipangkalnya, maka keluarlah clorot ini.
inspirasi:
http://www.bloggerkemiri.blogspot.com
http://pienasthy.wordpress.com/2010/01/17/resep-membuat-clorot-makanan-khas-purworejo/
Minggu, 01 Mei 2011
KUE LOMPONG KHAS PURWOREJO
Kue Lompong, adalah salah satu panganan legendaris khas dari Purworejo. Kue yang rasanya legit ini, terbuat dari campuran tepung ketan dengan talas. Kata lompong sendiri adalah sebutan lokal untuk talas.
Dalam
bahasa Jawa, lompong berarti talas atau lumbu. Jika demikian, apakah kue lompong disini berarti kue talas? dapat dikatakan demikian. Unik memang, karena lompong umumnya dikonsumsi sebagai sayuran. Tidak sedikit juga yang mengatakan, lompong adalah santapan orang desa.
Kue lompong adalah kue basah manis dengan bulir kacang di dalamnya. Bentuknya mirip kue mata sapi, namun berwarna hitam. Menariknya, kue ini dibungkus menggunakan daun pisang kering yang sering disebut klaras. Usut punya usut, warna hitam pada kue ini ternyata memang berasal dari tanaman lompong. Tepatnya dari batang lompong yang dilumatkan dan dicampur pada adonan kue. Untuk warna hitam pada kue ini berasal dari tanaman lompong atau batang lompong yang dilumatkan dan dicampurkan pada adonan kue.
Cara membuatnya terbilang mudah, pilih talas yang bagus untuk diambil bagian tengahnya, diiris tipis-tipis lalu dijemur hingga kering seperti kerupuk. Tumbuk talas yang kering hingga menjadi tepung, lalu campur dengan tepung ketan dan gula.
Setelah itu, adonan dibentuk, untuk isinya biasanya menggunakan campuran kacang tanah yang ditumbuk dengan gula merah, ada juga yang mengganti kacang dengan kelapa sangrai. Setelah adonan siap, lalu bungkus dengan daun pisang kering atau klaras dengan pola lipat yang menyerupai tempe. Namun berbeda dengan tempe, arah lipatannya berkebalikan. Lalu kukus sampai matang kurang lebih selama 2 jam.
Setelah matang, semakin lama, kue ini akan mengeras. Selera pembeli pun beragam, ada yang suka dengan kue lompong yang masih empuk, ada pula yang suka pada kue lompong yang lebih keras. Kue ini sanggup bertahan selama sekitar seminggu hingga 10 hari, karena kue ini sifatnya cepat keras, maka untuk menghidangkannya harus mengukusnya kembali.
inspirasi:
http://food.detik.com/read/2011/03/01/121957/1581930/482/legit-wangi-kue-lompong
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/kuliner/2010/04/01/47/Rasa-Klaras-di-Tiap-Gigitan-Kue-Lompong
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Beranda
Langganan:
Postingan (Atom)